Jibril Turun dari Langit Mengabarkan Surga Untuknya


Abdullah Ibnu Ummi Maktum

Tidak Dikenal
“Sahabat-sahabatku seperti taburan bintang” perumpamaan Rasulullah yang memuji para sahabat-sahabatnya bukan tanpa alasan, kekuatan iman yang luarbiasa, keteguhan perjuangan yang muncul dari karakter-karakter istimewa sahabatlah, Nabi Muhammad bisa menegakkan dan sukses menyampaikan risalah Allah di muka bumi. Salah satu yang patut diteladani adalah sahabat Abdullah Ibnu Ummi Maktum.
Ibnu Ummi Maktum tidak begitu dikenal oleh kalangan Arab, asal-usulnya tidak diketahui. Ia tidak mempunyai kedudukan sosial dalam kabilah Arab, ia bukan salah satu penyair tenar di suku Quraisy yang dilantunkan di Suuq Ukazh, ia bukan termasuk panglima perang yang tak terkalahkan di medan pertempuran, bukan ilmuan yang memiliki kekuatan akal yang cerdik dan jenius.
Namanya belum pernah dikenal sebelum Islam. Para Ulama berbeda pendapat tentang namanya, penduduk Madinah mengatakan nama aslinya adalah Abdullah Ibnu Ummi Maktum, namun orang dari Irak berpendapat adalah Amru bin Ummi Maktum. Namun, para sahabat sepakat bahwa nama ibunya adalah Atikah binti Abdullah bin Ma’ish, bibi Khadijah binti Khuwailid istri Rasulullah Saw.

Tunanetra Sejak Kecil
Ibnu Ummi Maktum mengalami kebutaan sejak kecil. Meskipun pandangannya terbatas, semangat belajarnya bergelora. Ibnu Ummi Maktum sering mendatangi majelis-majelis ilmu, ia menggunakan pendengarannya, dari kecerdasannyalah hingga ia mampu mengutarakan kembali dengan baik, apa yang pernah didengarnya.
Pada awal kemunculan Islam, Ibnu Ummi Maktum pergi ke Darul Arqam untuk masuk Islam dan mendengarkan berita-berita dari langit yang dibawa Rasulullah Saw secara sembunyi-sembunyi. Menurut riwayat dari Abu Ishaq dari al-Barra' bin Azib, Abdullah Ibnu Ummi Maktum termasuk salah satu muhajirin yang hijrah ke Madinah. Namun adapula yang meriwayatkan bahwa Ibnu Ummi Maktum hijrah sesudah perang Badar dan tinggal di Darul Qurra' sebelum ke Madinah.

Ayat Turun Dari Langit Untuknya
Di antara sahabat yang menjadi asbabun nuzul Alqur’an, Ibnu Ummi Maktum salah satunya. Ini tergambar dalam firman Allah di Surat Abasa 1-7 yang menceritakan tentang teguran Allah kepada Nabi Muhammad agar peduli kepada seluruh umatnya yang meminta petunjuk.
Dan Surat An Nisa’ 95 yang menjelaskan tentang diperbolehkannya Ibnu Ummi Maktum ikut peperangan. Menurut Qotadah, Imam Anas bin Malik ra berkata : “Dalam perang al-Qadisiyah, Abdullah bin Ummi Maktum memegang bendera hitam dan memakai baju besi.”

Kabar Surga dari Malaikat Jibril as
Riwayat Hadits yang diceritakan Imam Anas Ibnu Malik mengisahkan bahwa, Pada suatu hari, Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah Saw yang sedang bersama dengan Ibnu ummi Maktum. Kemudian Rasulullah bersabda, “Selamat bagimu, wahai Ibnu Ummi Maktum!. Engkau telah menjadi sahabat Rasulullah Saw dan mendapat berita gembira masuk surga, langsung dari malaikat Jibril.”

Muadzin pada masa Rasulullah
Selain sahabat Bilal bin Rabah, Rasulullah menyuruh Ibnu Ummi Maktum mengumandangkan adzan karena suaranya merdu dan lembut. Bila sahabat Bilal ada, Ibnu Ummi Maktum yang iqamat salat lima waktu.
Secara khusus di bulan Ramadhan, Abdullah bin Umar radhiallaahu 'anhu, meriwayatkan Hadits dari Rasulullah Saw bersabda, “Apabila Bilal adzan pada malam hari, maka kalian boleh makan dan minum (sahur) hingga mendengar azannya Ibnu Ummi Maktum (imsak).”
Pengganti Rasulullah
Keutamaan yang ada dalam diri Ibnu Ummi Maktum memang tidak perlu diragukan lagi, apalagi sering Rasulullah ketika bepergian perang mengangkat Ibnu Ummi Maktum untuk menjadi wakil pemerintahan beliau dan menjadi khatib serta imam sholat Jum’at di Madinah. Ini terjadi ketika penyerangan ke Bani Sulaim dan Kabilah Ghathadan. Juga pada perang Uhud, Hamra' Al-Asad, Bani An-Nadhir, Khandaq, Bani Quraizah, Bani Lahyan, Al-Ghabah, Dzi Qirad, dan Umrah Al-Hudaibiyah.
Asy-Sya’bi berkata, “Rasulullah Saw terlibat dalam tiga belas kali perang. Beliau selalu mengangkat Ibnu Ummi Maktum sebagai pejabat untuk menggantikannya di Madinah, mengimami orang shalat jamaah, dan lain-lain, padahal ia seorang tunanetra.”
Kekurangan fisik Ibnu Ummi Maktum tidak menghalanginya untuk tampil sebagai salah satu tokoh yang patut diteladani dalam sejarah awal mula Islam. Bahwa, kekurangan sebenarnya adalah karunia Allah pada hambaNya, hikmah dan keistimewaan yang kadang justru melebihi yang berfisik sempurna akan nampak bila ia menjalaninya dengan rasa syukur dan ketakwaan kepada agama Allah dan syariat Rasulullah Saw. Ibnu Ummi Maktum adalah satu di antara generasi emas Islam yang mendapat keistimewaan itu.


H. R. Umar Faruq

(Dimuat di Majalah Langitan edisi 51)


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jibril Turun dari Langit Mengabarkan Surga Untuknya "