Meredam Hasud



Kata hasud (dengki) adalah sikap batin tidak senang terhadap kenikmatan yang diperoleh orang lain dan berusaha untuk menghilangkannya. Imam Ghazali mengatakan hasud adalah cabang dari syukh (الشخ) sikap batin yang bakhil berbuat baik.
Hasud berasal dari bahasa Arab hasadun yang bermakna dengki, benci. Dengki merupakan suatu sikap atau perbuatan yang mencerminkan rasa marah, tidak suka karena iri. Dalam kamus Bahasa Indonesia kata hasud dimaknai membangkitkan hati agar marah (melawan, memberontak, dan sebagainya).
Rasulullah bersabda : “Telah masuk ke dalam tubuhmu penyakit-penyakit umat terdahulu (yaitu) benci dan dengki, itulah yang membinasakan agama, bukan dengki mencukur rambut.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

Macam-macam Hasud
Para Ulama menjelaskan bahwa, devinisi hasud adalah :
1.      Menurut Al Jurjani Al Hanafi dalam kitabnya Al Ta’rifat, hasud ialah mengharapkan hilangnya nikmat dari orang lain supaya berpindah kepadanya.
  1. Imam Al Ghazali menjelaskan, hasud berarti membenci nikmat Allah Swt yang ada pada orang lain, serta menyukai hilangnya nikmat tersebut.
  2. Sayyid Qutub dalam tafsir Al Manar menjelaskan, hasud kerja emosional yang berhubungan dengan keinginan agar nikmat yang Allah Swt anugerahkan kepada seseorang hamba menjadi hilang. Baik dilakukan dengan tindakan supaya nikmat itu lenyap atau cukup dengan keinginan saja.

Hasud yang Dilarang
Alqur’an telah memberikan batasan atau pengertian tentang hasud dan keharaman juga bahayanya. Seperti firman Allah dalam QS. An Nisa 54 : Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang telah Allah berikan kepadanya.”
Rasulullah Saw menjelaskan betapa tidak terpujinya hasud (dengki) pada diri umat Islam yang tergambar dalam sabdanya, “Kedengkian memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar” (HR. Abu Daud dari Abu Hurairah).

Cara menghindari hasud :
  1. Selalu meningkatkan iman kepada Allah
  2. Berupaya meningkatkan ketakwaan kepada Allah
  3. Mensyukuri nikmat Allah, yang telah diberikan kepadanya
  4. Meningkatkan sifat Qana’ah (menerima dengan rida setiap anugerah Allah)
  5. Menyadari kedudukan harta dan jabatan dalam kehidupan manusia di dunia

Membersihkan Hati dari Hasud
Pada dasarnya, dengki (hasud) adalah buah dari sikap marahnya hati karena dengki. Hakikat hasud adalah mencela nikmat Allah Swt. dan menghendaki hilangnya nikmat itu. Jika seseorang tidak senang akan adanya nikmat itu pada sesamanya dan tidak menghendaki hilangnya nikmat tersebut, tetapi menghendaki nikmat serupa ia peroleh disebut iri hati (ghibthah). Rasulullah Saw. bersabda, “Orang mukmin bersikap iri hati (ghibthah), sedangkan orang munafik bersikap hasud.” 
Tentu, menghilangkan penyakit tak kasat mata (hati) membutuhkan proses waktu dan tarbiyah (latihan) dari mursyid (guru). Kebersihan hati akan didapatkan bila mana proses-proses pengajaran dari guru diterapkan dengan sungguh-sungguh dalam keseharian. Wallahu a’lam.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Meredam Hasud"