Sekretaris Pribadi Tuhan (1)



Sekretaris Pribadi Tuhan (1)
Presentasi Kehebatan Otak Kanan dan Penulis ala Pangeran Senja

Manusia mulai menulis dengan membuat gambar sebagai catatan perburuan, peperangan, dan kehidupan sukunya. Gambar juga digunakan sebagai pesan. Gambar matahari berarti hari, dua tanda di pinggir matahari berarti dua hari. Akedemis menyebutnya piktograf.
Ketika peradaban berkembang, metode penulisan dipercepat dengan menyederhanakan gambar. Orang Mesir menggunakan garis bergelombang untuk menggambarkan “perairan” (sungai dan laut), orang China menggunakan telinga di antara dua pintu untuk menyatakan “mendengar”. Tanda itu dinamai ideograf atau ideogram.
Orang Mesir menggunakan sistem tanda yang dikenal dengan nama hieroglifik. Mulanya, seluruhnya adalah ideografik. Tetapi, setelah berabad-abad, bangsa Mesir mengembangkan metode fonetik. Ini adalah tulisan, dimana tanda menyatakan bunyi bukan hanya objek atau ide. Terbesit dalam pikiran, apakah pada manusia pada zaman pra peradaban ratusan tahun atau ribuan tahun sebelum Masehi (SM) itu, di kepulauan Indonesia ada kehidupan tidak ya?. Sebuah pertanyaan yang masih menggantung di otak, masih belum terjawab meskipun membongkar buku tebal sejarah manusia dari teori Bapak Darwin dan pemikir internasional lainnya. Kalau ada yang tahu, secepatnya hubungi saya. Bahkan, Anda orang pertama yang memecahkan salah satu dari ribuan partikel pertanyaan misteri yang ada di dalam otak saya.
Okelah kita lanjut. Saat peradaban manusia makin berkembang maju, dalam berkomunikasi dan menyampaikan pesan, manusia membutuhkan banyak tanda lagi. Mereka mengembangkan metode mengeja kata menurut bunyinya. Contoh mudah dalam bahasa Indonesia adalah kata “per” dan “kembang” untuk menyatakan perkembangan. Tanda ini kemudian disebut dengan fonogram, dan tulisannya syllabik, karena menggunakan suku kata (syllabe).
Perkembangan terakhir, manusia berhasil merealisasikan gagasan menggunakan abjad huruf tunggal. Baik Mesir purba maupun bangsa Babilonia mengetahui bagaimana menulis dengan cara abjad. Dari metode mereka muncullah huruf Yunani dan Latin, yang digunakan oleh sebagaian besar bangsa di luar Asia. Termasuk negara tercinta kita. Indonesia Raya.
(Anda bisa berhenti sejenak dan menyanyikan lagu kebangsaan kita dengan penuh bangga. Apa jangan-jangan Anda tidak hafal lagu itu?. Sedangkan Anda berkoar-koar sebagai generasi nasionalisme atau malah mau berkampanye?. Oh, keberadaan Anda membuat negeri susah ini tambah susah).

Miringkan Otak ke Kanan dan Menulislah
Otak mempunyai kira-kira 1000 triliun sambungan sinaptik dan beratnya tidak lebih di antara 1,5 Kg itu terbagi menjadi dua, yakni otak kanan dan otak kiri (bisa dibuktikan sendiri, tidak usah bertanya kepada Voldemort tokoh jahat dan sakti mandraguna -pinjam bahasa kerajaannya Angling Darma- di film Harry Potter, tapi silahkan berkonsultasi ke Dinas Kesehatan dunia seperti Amerika Serikat, atauAnda menanyai petugas Puskesmas terdekat di daerah Anda masing-masing). Otak kiri adalah otak yang bersifat rasional yang erat kaitannya dengan IQ, lebih berdimensi logis, aritmatik, verbal, segmental, fokus, serial (linier), mencari perbedaan dan bergantung dengan waktu. Sedangkan otak kanan adalah otak emosional, yang erat kaitannya dengan EQ, bersifat intuitif, spasial, visual, holistik, difus, pararel (lateral), mencari persamaan dan tidak tergantung dengan waktu. Percaya atau tidak, dualisme otak inilah yang menyudutkan manusia berpikir serba biner (tapi sungguh siapapun tidak nyadar, termasuk saya sendiri). Timur-Barat, pria-wanita, siang-malam, kecil-besar, gagal-berhasil, benar-salah, kaya-miskin, cantik-ganteng dan Anda bisa menambahkan sendiri konsep biner otak Anda.
Analog otak dengan kepenulisan?, coba baca ulang paragraf di atas, ternyata ada bagian otak kanan -yang menurut saya yang harus dominan pada diri manusia- bersinergi dengan dunia kepenulisan. Kenapa tidak otak kiri?. Otak kiri hanya berkutat dengan realistis. Fakta cuma menyerap sisi rasional manusia. Dari otak kanan dan tulisan, kita bisa menciptakan sebuah cerita yang bisa menghibur, membujuk sekaligus menghanyutkan. Cerita juga merangsang muatan-muatan yang terkandung di otak kanan, semisal gurauan, kiasan, imajinasi, dan kreativitas. Dari cerita, kita juga bisa menyampaikan opini, ide, dan pesan-pesan agama dengan unik dan indah.
Anda boleh percaya atau tidak percaya, pendongeng lebih diidolakan daripada analiyst, guru sejarah lebih digemari dari pada guru matematika berkacamata minus tebal, SCTV dan HBO lebih digemari daripada Metro TV dan CNN, novel dan komik lebih digandrungi daripada buku bisnis dan ensiklopedia. Bisa dilihat jubelan para fans Harry Potter di seluruh dunia berdandan dan berkostum berperaga layaknya tokoh-tokoh film yang tercetus dari novel dongeng JK Rowlling itu. Cerita bisa merubah karakter seseorang ketika makalah dan bahasan ilmiah hanya berkutat pada ide-ide kering dan monoton. Konon, setelah menyimak cerita seribu satu malam, seorang ketua gank internasional yang telah banyak berdosa, membunuh orang, melacur dan menodai ratusan wanita di belbagai dunia, merusak tatanan bumi ini (dan segala dosa dan perbuatan keji paling mengerikan versi Anda), mendadak sangat khusyuk bersimpuh di hamparan sajadah pertaubatan.


Dari Zaman Es sampai Ronaldnya McDonalnd’s
Menulis tidak sekedar mengasah ujung pena, yah, tidak hanya sekadar mengisahkan diri dan membuat kisah. Lebih dari itu, menulis membuat penulisnya bisa melakukan apapun!. Bahkan, seorang penulis dengan tulisannya bisa dikenal dan dipuja-puja oleh masyarakat zaman es 2.500.000 tahun lalu. Nama penulis itu tetap terkagumi di dalam hati walaupun empat kali dalam zaman beku itu, es mencair.
Taukah Anda?, sampai sekarang, zaman es masih menjadi perdebatan hangat di dunia akedemisi. Zaman es yang berakhir 18.000 tahun lalu, sekitar 6.000 tahun lalu Benua Utara hampir bersih dari es, masih menimbulkan pertanyaan, apakah zaman es benar-benar berakhir, ataukah gleyser akan meningkat lagi?. Ini tak lain karena Antartika dan Greenland tidak kehilangan esnya. Kedua tempat ratusan celsius di bawah nol itu masih ditutupi selimut es yang tebalnya antara 1,6 sampai 3,2 kilometer.
Para ilmuwan sampai sekarang belum menemukan jawabannya (minimal setelah paragraf akhir tulisan ini dibuat) bagaimana penyebab terjadi dan berakhirnya es menutup bumi. Ini masih menjadi misteri dalam jurnal para ilmuan (kebayang deh, tidak hanya dunia kuburan saja yang menyajikan embel-embel “misteri”. Ingat salah satu film lokal yang berjudul Misteri Dari Gunung Merapi, hek.. hek.. hek.. hek.. hek.. hem, sama sekali tidak mirip dengan tawa Mak Lampir..!!).
Para penggelut otak kiri (ilmuan, analisis dan saurada-saudaranya) menggembar-gemborkan belbagai teori tentang apa yang menyebabkan iklim bumi bertambah dingin atau panas (jadi senyum-senyum sendiri, ketika ibu-ibu di pasar berseru dengan terbata-bata, Globang Wolming itu penyakit menular, apakah sangat berbahaya dek?).
Salah satu teorinya adalah perubahan jumlah energi yang dikeluarkan matahari dari waktu ke waktu. Lainnya adalah, debu dari letusan gunung berapi dapat mengurangi sejumlah besar sinar matahari yang jatuh ke bumi. Dan banyak lagi teori lain yang tidak mungkin saya tulis dengan rinci (nanti kalau sudah ada niatan menulis buku, Anda bisa menagihnya).
Menulis tidak lebih sama dengan dunia game atau permaianan yang disebut investigasi paling tinggi menurut Albert Einstein, ikon jenius masyarakat Amerika (kalau masih tidak percaya, Anda bisa tanya sendiri langsung). Karena?, manusia adalah makhluk yang ingin tahu (home sapeins), namun di sisi lain kita harus sadar bahwa manusia juga makhluk yang ingin bermain (home ludens). Kalau ditarik lebih jauh lagi, dalam penerapan game tidak lepas dari gurauan, cerita, kreativitas, imajinasi, dan intuisi, yang semuanya berarah pada dimensi otak kanan. Malah menurut konferensi akedemis, permainan adalah seni.
Restoran Fastfood McDonald’s atau McD pada tahun 1963 membuat inovasi dengan meluncurkan ikon badut Ronald McDonald dan Happy Meal sebuah paket makanan yang diselipkan beberapa mainan anak-anak yang unik. Malah, di daerah tertentu, McDonald’s menyediakan taman bermain yang kemudian familiar dengan sebutan Play Place (indoor) dan Playland (outdoor).
Kesuksesan dan kreatifitas McDonald’s yang mempunyai 30.000 lebih restoran di seluruh dunia dan mempunyai 50 juta pengunjung dari 1700 pengunjung tiap harinya, menginspirasi produk-produk internasional lain untuk menyelipkan sebuah cerita, sebut saja Koko Krunch, Body Shop dan lain-lain. Pernahkah terpikir oleh Anda bahwa, objek wisata terkenal seperti Sangkuriang dan Roro Jonggrang hanya sebuah polesan cerita dari legenda dari negara antah berantah untuk menarik wisatawan berkunjung?. Anda cari sendiri jawabannya.
Tunggu dulu. Tidak, tidak hanya dalam urusan dunia saja gaya “permaian” berlaku, kalau ditarik pada ranah sejarah agama, kita bisa melihat kecerdasan otak kanan dari Nabi Ibrahim as dalam “permainannya” mengelabuhi Raja Namrud dari Kerajaan Babilonia yang dicatat oleh sejarah sebagai Raja paling zalim yang pernah ada di muka bumi. Ada satu pesan tersirat bahwa, ternyata Nabi sekalipun menggunakan gurauan dan permainan dalam menjalankan misi kenabian menyampaikan risalah Tuhan. Nah, kalau begini adanya gurauan dan permainan bukanlah tabu seperti persangkaan banyak orang.
Jadi, kenapa Anda tidak menulis yang tulisan Anda bisa lebih dahsyat dari euforia kesuksesan McDonald’s, lebih ganas dari dunia es, lebih mengerikan dari global worming, lebih tajam dari pedang Namrud yang sangat mudah membunuh kaumnya, lebih cantik dari Roro Jonggrang yang memesonakan para Pangeran dari berbagai kerajaan yang kemudian berperang hanya untuk mendapatkan seulas senyumnya?. Saya, Anda, kita dan mereka para penggelut pena harus lebih dahsyat dari itu semua, atau harus lebih hebat dari apapun!. Karena kita adalah Sekretaris Tuhan yang punya misi mulia di muka bumi ini. Merubah dunia dengan goretan pena!!. (cita-cita yang ketinggiannya melampaui langit ya?, tak apalah, semoga saja masih melayang-layang di awan atau bergelantungan di salah satu besi menara Effiel -menara Monas bisa juga- sehingga mimpi kita masih terbilang tinggi).
Sampai di sini, kita sebenarnya bisa menggabungkan atau meracik tulisan yang bersumber dari otak kiri (ilmiah) dan tulisan yang bermuara pada otak kanan (imajinasi) dalam sebuah menu masakan dimensi (fantasi/dongeng) menjadi sebuah tulisan yang cerdas tapi ringan. Benar-benar valid tapi menyentuh. Bisa baca ulang tulisan ini dan rasakan kelezatannya, Anda bisa mengambil buku sebagai reverensi untuk membenarkan fakta ilmiah yang saya tulis.
Saya tidak berjanji, tapi mengusahakan minggu depan akan mengulas bagaimana otak kanan bisa mengembangkan sebuah tulisan yang lagi puber dan menajamkan sudut pandangnya. (hehehe.. padahal, yang nulis tidak segitu deh. Hanya, ingat sebuah perkataan penuh makna dan luarbiasa dari Nabi Muhammad Saw, “Sampaikanlah apa yang saya ajarkan walau satu ayat. Sungguh, terkadang orang yang mendengar (tidak langsung) itu lebih tajam dan peka dalam memahami ajaran itu, daripada orang yang mendengar langsung (dariku).”*

*Dari berbagai sumber ribuan buku di perpustakaan saya. Bersambung (sementara).

Subscribe to receive free email updates:

11 Responses to "Sekretaris Pribadi Tuhan (1)"

Unknown mengatakan...

keren dan ditunggu kelanjutannya mas Umar ! :)

Anonim mengatakan...

Judulnya unik dan memukau ^^
Isinya menunjukkan orangnya gemar membaca (d^^b)

dongeng naura mengatakan...

biner...ini ide baru buat nulis tantangan ngeblog 8 minggu. dua sisi. keren bgt tulisannya.dalem

Triana Dewi mengatakan...

kereeennn euyy tulisane adikkuu..

ekspresi jiwa mengatakan...

inspiratif dan kereeennn benar katanya bila ingin lancar dan pintar menulis gunakanlah otak kanan

H R Umar Faruq mengatakan...

Hehehe... Yang penting timpukan semangat dari Kota Palopo yang bisa menginspirasiku dan serasa hidup di dunia es 2,5 Juta tahun lalu..

H R Umar Faruq mengatakan...

Mbak Najmah, terimakasih... komentar Anda lebih memukau dari tulisan ini..

Yups.. Benar, karena tidur dan keseharian bersama ribuan buku di perpustakaan.. :)

H R Umar Faruq mengatakan...

Biner dan angka-angka itu terinspirasi dari salah satu Bibiku yang sudah menamatkan S2 Matematikanya. Sering berdiskusi tentang angka-angka tidak salahlah diselipkan dibeberapa tulisanku,, hehehe...

H R Umar Faruq mengatakan...

Mbak Triana.. Hehehe.. ini mungkin terinspirasi dari kengidamanku pada Nasi Boran Khas Lamongan Kak..

Eh, kagak nagih lho... ilmu penulisannya ditularin ya Kak...

H R Umar Faruq mengatakan...

Terimakasih Mbak Jiwa.. Nama Anda keren juga neh..

Mohon bagi-bagi angpao ilmu menulisnya ya... hehehe..

H R Umar Faruq mengatakan...

Terimakasih kunjungan para penulis hebat di blogku ini, mungkin kalian akan mendapat tagihan ilmu untuk membimbingku lebih baik dan lebih baik lagi dalam menulis..


Jangan kapok ya.. Hehehehe..


www.ngarep.com