Motivasi Fantasi


Di ujung sebuah tangkai ilalang, dua semut asyik menuai titik-titik embun untuk persediaan makanan mereka. Dua semut hitam (dalam dunia semut, mereka adalah golongan semut pekerja kelas 4, dengan sebuah tanda mungil berbentuk kepada ular di lengannya) mengisi cangkang dengan bias embun untuk persediaan air murni di rumah semut..

-Kenapa wajahmu tampak murung?
+Aku kecewa..
-Dan?
+Aku kecewa karena terlahir sebagai semut. Aku kecewa karena tumbuh sebagai hewan berkasta paling rendah, aku kecewa karena harus hidup di bawah..
-Maumu?
+Aku mau terbang dan dihormati sebagaimana burung rajawali dan tampil gagah mengarungi samudra sebagaimana paus..

(semut yang lebih dewasa tersenyum dan menatap semut muda yg murung)

-Apakah kau ada dengan sendirinya?
+Tidak, aku terbiak/terlahir dari indukku..
-Kenapa dalam kelahiranmu kau menjadi semut?
+ (diam)
-Kenapa kau dari keluarga semut hitam?
+(diam)
-Siapapun kamu, dari manapun kamu berada, hidup bukan sebuah kebetulan. Nasib bukan sebuah kebetulan. Kawan, kita telah dipilih oleh kehidupan, kita sudah berada dalam rencana kehidupan. Kau tau?, bahkan kita berhak memilih jalan kehidupan. Kita punya pilihan..!!. Kawan, kita mempunyai banyak pilihan dalan cerita hidup ini. Kau berhak menjadi rajawali yg mengangkasa dengan karya dan jasamu. Kau bisa menjadi paus dengan ketangguhan karaktermu. Kawan, memaniskan diri, menghebatkan diri, pada setiap jalan kehidupan adalah pilihan kita yang indah..
+(tersenyum)
-Kau punya banyak waktu untuk memilih menjadi yang terindah..

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Motivasi Fantasi"