Aku Rindu
Aku rindu..
Suasana semarak dengan dzikir tahlil setiap lima waktu 165X, yang menghentak ulu hati dengan kuat. Di sana, hanya ada Allah, Allah, dan Allah yang menggema...
Aku rindu..
Wajah-wajah teduh yang menyeretku ke arus dimensi ilahiyah. Di sana hanya ada suara dari hati yang menancap ke hati..
Aku rindu..
Kehidupan yang mengalir, bak air bening, sederhana apa adanya, makan seadanya, lauk seadanya, piring-piring daun sekenanya, tidak ada rasa canggung seperti di sini bila beralas tanah dan duduk sama rendah. Di sana hanya ada ketulusan dan ketawadluan yang tidak cukup diurai dengan kata-kata..
Aku rindu..
Para penghuni gotakan-gotakan kecil sempit yang mengagungkan kalimat "sami'na wa atha'na", goresan naskah ta'lim wa muta'allim begitu indah dikumandangkan oleh semua. Di sana tidak ada kotak-kotak tempat untuk membedakan sebuah nama, jabatan, titel, semua riuh dalam satu arah, satu pandangan, satu idialisme, satu hati.
Aku rindu..
Senyum-senyum ketulusan, senang dinikmati bersama, duka dihibur bersama. Di sana, jabat tangan begitu erat, sapaan begitu lembut, perjalanan begitu syahdu dalam satu perahu menuju muraqabah-muraqabah hati..
Allah...
Aku merindukan tempat yang putih, alas yang putih, dinding yang putih, atap yang putih, hati yang putih, dan arah yang putih...
Semoga memutih, bi jahil jailani wal barzanji wal ishaqi...
Suasana semarak dengan dzikir tahlil setiap lima waktu 165X, yang menghentak ulu hati dengan kuat. Di sana, hanya ada Allah, Allah, dan Allah yang menggema...
Aku rindu..
Wajah-wajah teduh yang menyeretku ke arus dimensi ilahiyah. Di sana hanya ada suara dari hati yang menancap ke hati..
Aku rindu..
Kehidupan yang mengalir, bak air bening, sederhana apa adanya, makan seadanya, lauk seadanya, piring-piring daun sekenanya, tidak ada rasa canggung seperti di sini bila beralas tanah dan duduk sama rendah. Di sana hanya ada ketulusan dan ketawadluan yang tidak cukup diurai dengan kata-kata..
Aku rindu..
Para penghuni gotakan-gotakan kecil sempit yang mengagungkan kalimat "sami'na wa atha'na", goresan naskah ta'lim wa muta'allim begitu indah dikumandangkan oleh semua. Di sana tidak ada kotak-kotak tempat untuk membedakan sebuah nama, jabatan, titel, semua riuh dalam satu arah, satu pandangan, satu idialisme, satu hati.
Aku rindu..
Senyum-senyum ketulusan, senang dinikmati bersama, duka dihibur bersama. Di sana, jabat tangan begitu erat, sapaan begitu lembut, perjalanan begitu syahdu dalam satu perahu menuju muraqabah-muraqabah hati..
Allah...
Aku merindukan tempat yang putih, alas yang putih, dinding yang putih, atap yang putih, hati yang putih, dan arah yang putih...
Semoga memutih, bi jahil jailani wal barzanji wal ishaqi...
0 Response to "Aku Rindu"
Posting Komentar