Aku bukan Anak Raja
"Kalau kau bukan anak seorang raja, jadilah penulis" kurang lebih begitu cuplikan wasiat Imam Ghazali, Ulama Islam kaliber internasional itu menjadi fenomenal dengan karya terkenalnya, Ihya' Ulumudin. Almarhum KH. Zainal Arifin Toha ketika berkunjung ke pesantren Langitan beberapa tahun lalu berkata, "Saya, Anda sepertinya tidak berbeda dengan mereka, kita sama. Alangkah indahnya kalau kita bisa menyamai mereka atau malah lebih hebat dari mereka dalam hal karya tulis. Hingga kita menjadi manusia pilihan Allah yang luarbiasa..!!"
Sudah tidak tertarik lagi dengan tawaran titel dan label-label yang bisa memperpanjang nama. Tidak begitu respek dengan sodoran nama pasangan yang katanya bisa mengangkat nama. Sangat yakin bahwa, yang menggerakkan hati untuk menyebut nama di urutan teratas bukan manusia. Hanya berharap, nama ini akan tertulis indah di sisiNya. Itu saja..
Teringat beberapa paragraf tulisan yang sedang diproses untuk diterbitkan. Sama sekali tidak bisa melupakan kata demi kata yang tersusun dari setiap kalimat cerita nyata di bawah ini :
“Ingat nak, siapa dirimu dan dari mana asalmu.Hatimu harus jujur dan ikhlas. Ingat nak, kau dari keluarga sederhana, harusmenjalani kehidupan sederhana, bermimpilah dengan sederhana. Tapi, kau harusmempunyai hati yang luarbiasa..!!” Abi menunjuk dada kiriku. Aku melihat beliaumenitikkan airmata.
****
“Pada awalnya,aku adalah anak dari pedesaan Madura terpencil sepertimu. Sekarang, aku bisaberkeliling dunia manfaat dari menulis. Aku, kamu, sepertinya sama, dan akuharap engkau akan lebih hebat saudaraku..!!” komentar beliau saat duduk dihalte pinggir pondok, menunggu bus pulang ke Madura dari Langitan.
Mulai saat itu,semangat menulisku meletup-letup. Aku meyakinkan diri untuk bisa seperti D.Zawawi Imron, atau bahkan lebih hebat. Saat diangkat menjadi redaktur MajalahLangitan, aku merasa berbangga sekali. Menjadi wartawan majalah, aku sudahmengunjungi hampir semua pesantren di Jawa Timur dan sekitarnya serta bertemu beberapatokoh nasional, dan itu menjadi kehebatan tersendiri dalam hidupku.
****
Keberadaan komplekpemakaman Raja-raja Madura yang terletak di kecamatan Arosbaya, sepertipemakaman Cakraningrat di Aermata Iboe, Raja Pragalba dan Raja masyhur Jawa Timurabad 16 M Raja Pratanu atau Panembahan Lemah Duwur di Makam Agung dan Masjid RajaPangeran Tengah adalah satu dari inspirasiku untuk menjadi orang besar. Akutidak berminat dengan kebiasaan orang-orang daerahku mencari-cari dan menelitisilsilah nasab kakek-kakek mereka hingga bersambung kepada para Raja MaduraBarat abad 16-19 Masehi itu.
“Kelak, engkauharus bisa bermanfaat kepada oranglain” belasan tahun lalu wasiat dari Ibu itu masihaku ingat dan menancap di hati sampai sekarang. Di Langitan, aku yakin danberdoa bisa melakukan itu. Bismillah..
Cuplikan dari Cerpen Pangeran Senja : Lukisan Negeri di Atas Kaca
0 Response to "Aku bukan Anak Raja"
Posting Komentar