Selamat Jalan Para Syuhada'..


Jumat kemarin, tidak lama setelah masuk kantor tempat saya bekerja, handphone berdering berkali-kali, teman-teman alumni Madura memberondong saya dengan pertanyaan bertubi-tubi, 25 santri mengalami musibah dan tenggelam di bengawan (Jawa: sungai) berantas pinggir pondok..!!!

Allah.. saya langsung memacu motor ke pondok, tidak tahu, saya bisa membantu atau tidak, tergerak saja, karena merasa mereka adalah saudara-saudara saya, setelah memastikan kabar tadi ke pengurus pondok, badan saya lemas, 18 selamat, 7 hilang. Allah... kabar terakhir saat saya menulis status ini, enam santri ditemukan dalam keadaan syahid (meninggal), dan satu santri masih belum ditemukan.. Yassir umurona ya Rab..

Ingatan saya flash back ke sekitar tahun 2007 lalu, ketika masih mondok di Langitan, ketika ada teman asrama yang meninggal di sebuah sungai kecil daerah desa Kanor, Kab. Bojonegoro, saya tidak akan pernah lupa musibah ini, karena saya yang membopong jenazahnya.

"Santri Langitan, ora oleh nang bengawan... (santri Langitan tidak boleh ke sungai)" begitulah yang saya ingat dari dawuh almaghfurlah Romo Yai Faqih, setelah esok harinya memberi peringatan kepada semua santri di musala agung pondok. Entah, tapi itulah alasan utama, sampai sekarang, saya tidak berani bermain-main di sungai, bertolak belakang dengan kebiasaan masa kecil saya, yang sering menghabiskan waktu di sungai tidak jauh dari rumah.

Ada dua perasaan kuat dari musibah ini, susah dan senang. Susah karena melihat kabut duka meliputi Langitan, tempat saya menempa ilmu dahulu, teman, saudara, pengasuh, dan semuanya menitikkan air mata ketika satu persatu korban ditemukan. Semoga semuanya diberi ketabahan hati, dan sahabat-sahabatku khusnul khotimah.. Allah..

Senang, karena mereka cara mereka meninggal begitu mulia, mereka rata-rata berusia belasan tahun, belum baligh, dipanggil oleh Allah dalam keadaan mondok (mencari ilmu), saya tidak bisa menghilangkan keyakinan, mereka akan memperoleh surga-Nya, sebagaimana sabda Rasulullah saw, jujur, saya iri sekali.

Sahabat-sahabatku, berbahagialah para syuhada', saya, teman-temanmu, keluargamu, dan semua guru-gurumu, akan mengirimkan doa kebanggaan, doa keharuan, dan doa kebahagiaan akan kemuliaan yang kalian peroleh. Sekali lagi, berbahagialah, karena saya dan ribuan santri yang menshalatimu, menjadi saksi saat kalian menjemput syahid di medan ilmu.

Roobihyina syakirin - wa tawaffana muslimin
Wab'ast minal aminin - fi zumratis sabiqin
____
Duka Langitan, 7-10-16

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Selamat Jalan Para Syuhada'.."