Semangat Al-Jazuli


5 tahun lalu, ketika saya melihat sendiri bagaimana Yayasan Raudlatul Ulumberangsur-angsur mengalami kemerosotan dan akhirnya vakum dari kegiatan pendidikan, dengan sekuat tenaga, sebisa saya, di berbagai kesempatan saya terus menyebut nama Madrasah yang dahulunya didirikan kakek saya, almaghfurlah KH. Jazuli Bakri. Saya hanya rindu geliat pendidikan ilmu di sana terus ada, nuansa pembelajaran ilmu agama Islam, dan amal jariyah para pendahulu tidak berhenti, hingga yaumil kiamat..

Yayasan pendidikan yang menjadi tempat dimana saya pertama kali mengenal Islam ini sering saya cantumkan di mana saja, di web, blog, facebook, dan media sosial lainnya. Bahkan dalam buku-buku yang saya tulis. Sekali lagi, saya ingin dan rindu dengan denyut keislaman di sana.

Setiap pulang ke Madura, saya sempatkan duduk di tempat saya mengaji dahulu, walaupun hati terenyuh dengan kondisi bangunan yang memprihatinkan, saya tetap duduk di lantai yang retak dan kumuh. Alhamdulillah, di lantai yang ditumbuhi rumput dan sampah berserekan, saya bisa menyelesaikan satu bab tulisan buku berjudul, "Ayo Mondok biar Keren!" Saya juga sering memotret bangunan-bangunan kumuh itu di media sosial.

Bulan puasa kemarin, ketika saya ditelepon tiga paman saya, Ust. Mukhlis Dofir, Ust. Mahbub Dhofir, Ust, Rahmat Saputra, dan keluarga yang lain, mengutarakan rencana membuka kembali yayasan yang vakum beberapa tahun ini, hati saya terasa meledak, ada gemuruh luar biasa hingga tidak terasa, jujur, pada waktu itu air mata tidak terasa jatuh, saya menangis haru di pinggir jalan menerima telepon untuk pulang guna mengadakan rapat perdana Yayasan.

Subhanallah walhamdulillah wa lailaha illallah... lima tahun saya terus menyebut nama Raudlatul Ulum, Allah menjawab keinginan hati saya lewat orang-orang luar biasa, orang-orang dengan semangat berlipat dan pemikiran brilian. Dua bulan kemudian, seperti yang Anda lihat sendiri dalam foto yang saya unggah ini, geliat pendidikan telah kembali di tanah perjuangan kakek saya, tanah dimana saya dilahirkan, tanah yang selalu saya rindukan..

Sekarang, besok, lusa, atau sampai kapanpun, di setiap kesempatan, dimana saja, kepada siapa saja, atau bahkan kepada anak cucu saya nanti, saya akan terus membanggakan dan menyebut nama Yayasan Pendidikan Islam Raudlatul Ulum Al-Jazuli, yang ada di desa Tambegan, Arosbaya, Bangkalan, Madura.

Allahu Akbar...!!
Walaupun jauh, saya terus berdoa, semoga Allah menjaga dan memanjangkan umur orang-orang yang menghidupan pendidikan di sana, memenuhi kehidupan mereka dengan keberkahan, limpahan rahmat, dan pahala yang terus mengalir hingga hari kiamat. Amin..
__
Salam Rindu Saya
Salam Semangat Dakwah
H. R. Umar Faruq
Waka Sekjen Yayasan Pendidikan Islam Al-Jazuli

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Semangat Al-Jazuli"