Masalah Furuiyah Kok Diperdebatkan?


Berbagai kasuistik yang terjadi di nusantara ini, yang paling menarik adalah dinamika agama, dimana persoalannya kadang disertai rintik perbedaan, silang pendapat dan sikap, hingga fanatisme suatu kelompok.
Ada banyak pertanyaan dari sahabat non muslim tentang eksistensi Islam sebenarnya, dikaitkan dengan ungkapan Rasulullah saw (Hadis) yang mengindikasikan bahwa, Nabi Muhammad saw atau Islam datang dalam rangka Rahmatan Lilalamin (kasih sayang untuk semua umat manusia). Lantas, kenapa "orang dalam" Islam sendiri sering ditemui mempunyai corak berbeda?.
Patut digarisbawahi dan penting saya sampaikan bahwa, rintik-rintik perbedaan berkutat pada masalah furu'iyah (persoalan cabang dari kaidah agama), bukan masalah esensial Islam sendiri, dalam arti ketauhidan dan keislaman tidak ada yang berbeda (ijmak ulama). Contohnya, Rukun Islam, kewajiban shalat lima waktu, kewajiban puasa Ramadan, dll.
Bisa ditarik kesimpulan bahwa perbedaan berada pada ijtihad ulama, pendapat yang beragam dari penafsiran-penafsiran Al-Qur'an dan Hadis. Yang berbeda bukan hal yang utama dari Islam, tapi ajaran-ajaran cabang yang biasa kalau berbeda. Sama sekali tidak mempengaruhi pondasi utama keislaman.
Kalau sudah demikian, mungkin tidak perlu dibesar-bersarkan, karena hal itu adalah masalah kecil. Masalah kecil dang ringan kenapa dibesar-besarkan?
Oke, demikian dahulu, sampai ketemu lain kesempatan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Masalah Furuiyah Kok Diperdebatkan?"