Mimpi Indah


Waktu itu, saya ditunjukkan pada seseorang jelita, seseorang yang menurut saya istimewa, baik, berakhlak, punya nasab, dan berilmu. Nilai plus yang membuatnya makin terlihat anggun adalah, dia penghafal Alqur'an. Subhanallah sekali, walau sampai sekarang saya belum bertemu dengannya.. 
Namun, tadi, saya bermimpi bertemu dengannya, sosok elok berkerudung merah muda itu benar-benar jelas pancaran cahaya wajahnya, sebuah mimpi yang tak pernah saya alami, rasanya campur sari dan getarannya masih terasa sampai sekarang.. di sini... 
Benar apa yang dikatakan teman saya, dia memang berwajah rupawan dan mempunyai senyum menawan... (semoga orangnya tidak membaca status ini, amin...)
Kok bisa? Ah, tidak ada yang mustahil kalau itu takdir Allah bukan?
Yang saya ingat betul di ujung mimpi itu, ibundanya datang dengan senyum kasih seorang ibu, lantas beliau berkata,
"Kau menunggu anakku?, lihatlah, dia duduk di sana.."
Di mimpi itu, saya hanya tersenyum, sekarang pun jadi geli sendiri mengingat pertanyaan ibu itu. Apa iya?. Dahulu, saat di pesantren hal semacam ini rasanya sudah luar biasa, agak berbeda dan lebih luar biasa bila berada di luar, banyak pilihan kok dia yang datang?, nyeseknya tuh di sini.. (minjam istilah adik-adik kelas IX yang saya ajar) 
Ah, minimal, hal ini menjadi bahan referensi novel yang sedang ditulis... 
Mimpi selesai..

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mimpi Indah"