Gelar Haji


Pak Haji atau Bu Hajjah adalah panggilan familiar di Indonesia, haji adalah gelar homonim memiliki dua etimologi yang berbeda. Sebutan haji populer bagi muslim Nusantara termasuk Indonesia. Dalam syariat Islam, gelar haji tidak ada dalil atau hukum yang menganjurkannya, benar sekali, gelar ini hanya budaya muslim Nusantara, namanya juga budaya, dilakukan atau tidak, dipersilakan, karena tidak ada dalil juga untuk melarang gelar haji ditulis.
Sekali lagi, hanyalah soal budaya/adat muslim Nusantara. Haji juga diartikan sebagai kebudayaan masa Hindu-Budha nusantara pra Islam, yaitu HAJI atau AJI yang artinya 'penguasa'. Gelar ini juga populer di beberapa negara dengan sebutan menurut bahasa lokal, Haci (Turki), Hagiu (Rumania), Heci (Kurdi), Hadzi (Bosnia), Haxhi (Albania), dan Alhaji (Hausa). Hanya sebuah sebutan..
Gelar Haji muncul di Nusantara banyak dikaitkan dengan masa kolonial Belanda, namun saya tidak setuju bila sejarah Indonesia dikaitkan dengan bangsa penjajah, mereka bangsa penjajah, bukan pencetak sejarah (ini versi saya, silakan tidak setuju). Sejarah nusantara ada dan dimulai dari kerajaan-kerajaan besar tanah Jawa, salah satunya adalah kerajaan Sunda Pajajaran Prabu Siliwangi. Ketika memerintah kerajaan Sunda-Galuh Prabu Siliwangi bergelar, Sri Baduga
Maharaja Ratu Haji di Pakuan
Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata.
Bukan anti penjajah, tapi saya mencoba melihat sisi lain dari kebesaran Indonesia, kebesaran yang kian hilang dan pudar, kebesaran dari nenek moyang, bukan mengangguk dan menunduk pada penjajah..
Berarti panggilan ini berasal dari budaya asli Nusantara?, benar sekali. Sebagai putra bangsa, kita seharusnya mencintai dan melestarikan budaya nusantara, apalagi Rasulullah saw mengajarkan untuk mencintai tanah air, karena hal demikian termasuk dari keimanan..
Haji oh haji..
Bagi yang tidak mampu menunaikan haji, tenanglah, karena Allah mengistimewakan umat Rasulullah, banyak pahala amaliah setara dgn pahala haji, seperti melihat wajah ibu dengan pandangan kasih sayang, pahalanya haji mabrur. Alhamdulillah sekali bukan?. Kalau begitu, apakah boleh menambahkan nama H di depan nama?, boleh, karena tidak ada ketentuan pasti, yang penting sudah ke Mekah, baik atau tidak sekembali ke Indonesia bukan masalah.
Silakan menambah sendiri gelar H di depan nama sahabat sekalian bila telah ke Mekah atau melakukan amaliyah berpahala haji. Biar sedikit kerenlah.. 
‪#‎Budaya‬_Nusantara

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Gelar Haji"