Tangisku Terurai Di Sudut Negeri Tirai Bambu
Camar-camar masih
tertawa riang
bercanda dengan
serpihan riuk ombak
deru ombakpun
beralun syahdu
menyenandungkan
lagu-lagu merdu..
Namun…
Seketika bumi
berhentak hebat
suara menggelegar
di mana-mana
teriakan menggema
ke seluruh semesta
jeritan terdengar ke
seluruh jagat
Tanah bergetar
hebat
rumah-rumah roboh
bumi meretak
menganga
air bah
menghantam-hantam
Semua mimpi rata
dengan tanah
semua harap berjatuhan
tak berdaya
semua rasa runtuh
bergelimpangan
semua asa tak lagi
bertuan
Tuhan..
Ada beberapa yatim
menangis sendu
ada barisan yatim
piatu yang menjerit pilu
ada janda-janda
menangis tersedu-sedu
ada keluarga yang
termenung kaku
saat Tangan
KuasaMu menyentuh Negeri tirai bambu..
Tuhan..
Betapa lama kami melupakanMu
betapa sering
melalaikanMu
tidak terhitung
mengabaikan laranganMu
hari-hari kami,
selalu alpa akan perintahMu
Tuhan..
Jangan biarkan gelombang
tsunami menyapu semangatku
jangan biarkan
gulungan air laut itu meruntuhkan mimpiku
jangan biarkan..
karena aku selalu
tetap bermimpi
karena aku selau
tetap berasa
tentang keluasan
ampunanMu
tentang keagungan
rahmatMu.
(Dibacakan pada Haflah TPQ An Nahdiyah Lamongan)
0 Response to "Tangisku Terurai Di Sudut Negeri Tirai Bambu"
Posting Komentar