Sajak Pena yang Patah
Ayolah
Umar, ini hanya sementara saja..
Lihat..
Ada deretan lentera yang perlu engkau
nyalakan..
Ada lagu-lagu kedamaian yang perlu engkau nyanyikan..
Ada banyak kemanfaatan yang ditunggu dari goresan penamu..
Ada banyak hati yang menunggu semangat tulisanmu..
Okelah..
Okelah..
Duduklah
sejenak..
Diamlah sebentar kalau itu membuatmu senang.
Aku tau..
Aku tau kau telah
bertaruh dengan segala rasamu.
Aku ngerti..
Aku ngerti ini tak biasa, hatimu terlalu lembut..
Aku harap kau dapat memintal benang dan merangkai layang-layang lagi..
Aku harap kau dapat memintal benang dan merangkai layang-layang lagi..
Lihatlah..
Masih banyak angin mengulurkan tangan dan masih mau besahabat..
Hingga layanganmu terbang setinggi langit
Menjulang di kanvas angkasa seperti dulu..
0 Response to "Sajak Pena yang Patah"
Posting Komentar